Tingkah laku konsumen dapat dibedakan
dalam dua macam pendekatan yaitu pendekatan nilai guna (utility) cardinal dan
pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seseorang konsumen dapat dinyatakan
secara kuantitatif. Sedangkan dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak
di kuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang
akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama
yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna
(kepuasan) yang sama.