Sunday, December 06, 2015

8:56:00 PM

     A.    Pendahuluan
Secara popular dapat dikatakan bahwa mengambil keputusan atau membuat keputusan berarti memilih satu diantara banyak alternatif. Setiap orang tidak harus pimpinan dapat membuat keputusan akan tetapi dampak keputusan yang ditimbulkan berbeda-beda, ada yang sempit dan ada yang luas ruang lingkupnya yang terkena dampak atau pengaruh tersebut. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor, atau di dalam organisasi/perusahaan. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving). Keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang akan dicapai terutama dalam kesuksesan organisasi/perusahaan pada masa yang akan datang.
Dalam dunia bisnis modern, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat. Hal ini terkait dengan dengan cepatnya fluktuasi informasi yang ada terutama dalam informasi pasar global. Kecepatan, keakuratan dan ketepatan dalam membuat keputusan sangat mempengaruhi kopetensi organisasi/perusahaan dalam menciptakan daya saing yang unggul.
Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam organisasi /perusahaan berbagai alternatif tindakan sesuai dan dalam pemilihan alternatif yang tepat setelah evaluasi (penilian) mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang efektif merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi/perusahaan dimasa depan.

      B.     Kategori Keputusan
1.      Keputusan dalam Keadaan ada Kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan atau situasi ada kepastian. Dengan perkataan lain dalam keadaan ada kepastian kita dapat meramalkan secara tepat atau eksak hasil dari setiap tindakan (action).
Misalnya dalam persoalan linear programming, kita dapat mengetahui berapa jumlah keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi masing-masing jenis produk. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali keputusan yang kita ambil dalam keadaan ada kepastian. Kita tahu dengan pasti arah untuk berangkat ke kantor, restoran favorit, atau obat yang mujarab. Hal-hal semacam itu sudah rutin kita laksanakan sehingga tidak perlu pemikiran yang mendalam. Permasalahan akan berbeda ketika pemerintah harus mengatur ekspor non-migas dari sektor pertanian agar jumlah penerimaan devisa hasil ekspor maksimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Misal, luas lahan yang tersedia, jumlah petani, jumlah benih dan modal yang tersedia, dan jumlah permintaan.
Berbagai teknik Operation Research (OR) yang tergolong ada kepastian antara lain linear programming (LP), persoalan transportasi, persoalan penugasan, net working planning. Pemecahan mengenai pemngambilan keputusan dalam keadaan / situasi adanya kepastian bersifat deterministik.
Pemecahan      : Deterministic
Teknik             : a) Linear Programming
  b) Model Transportasi
  c) Model penugasan
  d) Model Inventory
  e) Model Antrian
  f) Model Network

2.      Keputusan dalam Keadaan ada resiko (risk)
Resiko terjadi kalau hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui dengan pasti akan tetapi diketahui nilai kemungkinan (probabilitasnya). Misalnya, anda ingin memutuskan membeli barang. Setiap barang dibungkus dengan rapi sehingga anda tidak dapat membedakan barang yang dalam keadaan bagus maupun cacat. Seandainya penjual tersebut jujur dan anda diberitahu bahwa barang tersebut berjumlah 100 buah dan barang yang dalam keadaan rusak berjumlah 99 buah. Kemudian anda harus memutuskan apakan membeli barang tersebut atau tidak. Bila anda termasuk orang yang normal, mungkin anda tidak akan membeli barang tersebut, sebab resikonya terlalu besar. Kemungkinan memperoleh barang rusak sebesar 99%. Namun jika sebaliknya, jumlah barang yang rusak hanya ada 1 buah. Kemungkinannya adalah anda akan membeli barang tersebut, sebab kemungkinan untuk mendapatkan barang rusak hanya 1%.
Pemecahan      : Probabilistic
Teknik             : a) Model Keputusan Probabilistic
  b) Model Inventory Probabilistic
  c) Model antrian Probabilistic

3.      Keputusan dalam Keadaan Ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambil keputusan kalau hasil kuputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan. Dengan informasi tersebut maka dapat dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai probabilitasnya. Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif. Permasalahan ini sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian, melainkan berada dalam kepastian karena resiko yang akan diterima telah diketahui. Walaupun nilai probabilitas yang anda peroleh cukup kasar (roughly estimate). Pohon keputusan (decision tree) bisa dipergunakan untuk memecahkan persoalan dalam ketidakpastian.
Pemecahan      : tambahan informasi dan menggunkan “subjective probability”
yaitu nilai probabilitas yang anda ciptakan sendiri.
Teknik             : Analisis keputusan dalam keadaan ketidakpastian.

4.      Keputusan dalam Keadaan ada Konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi konpetitif. Pengambil keputusan bisa juga berarti pemain (player) dalam suatu permainan (game).
Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak permasalahan-permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik dapat terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi yang kompetitif. Pengambil keputusan bisa juga berarti pemain(player) dalam suatu permainan (game). Sebagai contoh, pengambil keputusan (sebut A) memperoleh keuntungan dari suatu tindakan yang dia lakukan (course of action). Hal ini disebabkan karena pengambil keputusan yang lain (sebut B) juga mengambil tindakan tertentu. Dalam analisis keputusan (decision analisys), pengambil keputusan atau pemain tidak hanya tertarik pada apa yang secara individual dilakukan, tetapi juga apa yang dilakukan oleh keduanya (yaitu A dan B). Oleh karena itu keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik secara positif (menguntungkan) atau negatif (merugikan). Dalam praktiknya banyak sekali situasi semacam itu, misalnya perusahaan terlibat dalam strategi pasar yang kompetitif, pengembangan produk baru, dan memikat eksekutif yang berpengalaman.
Walaupun kelihatannya sederhana, keputusan dalam situasi ada konflik sering kali dalam praktiknya menjadi sangat kompleks (ruwet). Misalnya, kita dihadapkan pada keadaan yang tidak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi hasil keputusan. Faktor-faktor yang dipertimbangkanmenjadi lebih banyak. Keputusan dalam situasi ada konflik bisa dipecahkan dengan teori permainan (game theory).
Pemecahan      : Tergantung tindakan lawan
Teknik             : Teori Permainan (game theory)

      C.    Faktor yang harus diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan:
1.      Hal-hal berwujud dan tidak berwujud.
2.      Keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3.      Keputusan jangan berorientasi kepentingan pribadi.
4.      arang ada pilihan yang memuaskan.
5.      Pengambilan Keputusan merupakan tindakan mental.
6.      Pengambilan Keputusan yang efektif memerlukan waktu cukup lama.
7.      Perlu Pengambilan Keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
8.      Keputusan hendaknya dilembagakan agar dapat diketahui apakah keputusan tersebut benar atau salah.
9.      Keputusan merupakan awal dari serangkaian kegiatan berikutnya.

      D.    Langkah-Langkah dalam Pengambilan Keputusan :
1.      Rumuskan/identifikasi persoalan keputusan
2.      Kumpulkan informasi yang relevan
3.      Cari alternatif tindakan
4.      Analisis alternatif yang fleksibel
5.      Memilih alternatif terbaik
6.      Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya

      E.     Langkah menangani masalah :
1.      Mengusahakan keterangan dan penjelasan tentang masalah itu.
2.      Identifikasi sasaran atau tujuan kegiatan yang akan dilakukan.
3.      Mengatur tingkat keberhasilannya.
4.      Menentukan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
5.      Memperhatikan faktor lingkungan.
6.      Meneliti alternatif pemecahan masalah sehingga diketahui masing-masing kenggulan dan kekurangannya.
7.      Merumuskan model mana yang dimungkinkan untuk pemecahan masalah.
8.      Mengumpulkan data untuk pengukuran dan memilih alternatif mana yang dianggap paling tepat.
9.      Mengadakan perbandingan antara model yang satu dan model yang lain.
10.  Menguji hasil analisis untuk lebih meyakinkannya.
11.  Mempertimbangkan apapakh terdapat segi2 ketidakefisienan yang terjadi.
12.  Mengadakan ringkasan, bila perlu menyertakan juga saran2nya.

Popular Posts