Wednesday, June 08, 2016

8:06:00 PM
KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan MANUSIA DAN LINGKUNGAN ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.
Makalah ini bertemakan tentang “MANUSIA DAN LINGKUNGAN” secara khusus mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai subjek dan objek lingkungan, pandangan  manusia terhadap lingkungan, pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya, masalah demografi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia, kuantitas dan kualitas penduduk serta problematika pembangunan. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk menyadari betapa eratnya hubungan antara manusia dan lingkungan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah ISBD yang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan makalah ini, Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan materil maupun moril.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Medan, 06 Juni 2016
Penyusun


Abusani Tanjung
13110673


                     


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.Manusia hidup Pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan. Secara almiah manusia pasti berinteraksi dengan lingkungannya. Perlaukan manusia terhadap lingkungan sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupanya sendiri. Manusia bisa memanfaatkan lingkungan namun manusia sendiri juga harus sadar agar selalu memelihara lingkungan juga sehingga tingkat kemanfaatnya tetap terjaga bahkan bisa di tingkatkan lagi. Bagaimana manusia menyikapi dan mengelola lingkungan yang pada akhirnyaakan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistim kehidupan tatanan ekosistem, dan manusia adalah bagian dari ekositem tersebut. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat di manfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebuutuhan manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukungkehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya arti penting lingkunagan bagi manusia karena lingkungan merupakan tempat hidup manusia, lingkungan memberi sumber sumber penghidupan manusia, lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
Karena manusia memiliki hubungan yang erat dengan lingkungannya seperti yang dijelaskan sebelumnya. maka menjadi menarik jika kita bisa membahas hubungan manusia dan lingkungan. Untuk itu, Kami penulis mencoba menuangkan ide pemikiran tersebut kedalam makalah yang berjudul “Manusia dan Lingkungan”.

1.2    Rumusan Masalah
Setiap pembuatan karya ilmiah pasti berangkat dari suatu masalah, masalah ini mendorong manusia untuk segera memecahkannya, maka penulisan karya ilmiah merupakan salah satu cara yang dipakai. Suatu masalah hendaknya dirumuskan dengan baik, sebab dalam rumusan masalah memuat latar belakang suatu masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dalam penulisan karya ilmiah ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1.        Apa hakekat manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan ?
2.        Apa hubungan manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya ?
3.        Bagai mana pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social budaya
4.        Apa yang dimaksud dengan demografi dan problematikanya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup manusia ?
5.        Apa pengaruh pertambahan dan pertumbuhan penduduk Indonesia terhadap lingkungan ?
6.        Bagaimana analisis dampak lingkungan dan analisis resiko lingkungan ?

1.3    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca (mahasiswa) memahami akan perannya dalam pembangunan dan pemeliharaan lingkungan, bagaimana pengaruh lingkungan terhadap diri dan orang lain, serta bagaimana apabila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi oleh nilai-nilai moral, etika dan religi.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1      Hakekat Manusia sebagai Obyek dan Subyek Lingkungan
Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang berperan untuk mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Individu yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Atas dasar itu disimpulkan bahwa dengan lingkungan yang baiklah manusia dapat mengembangkan dan mencapai hidupnya secara baik. Demikian pula dengan kualitas yang memadai yang mereka miliki, manusia akan mengembangkan lingkungan hidupnya secara baik pula.

2.2      Manusia, Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terikat dan berinteraksi dengan alam dan lingkungan sosial budayanya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media dimana mahluk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas dimana terkait secara timbal balik dengan kesadaran mahluk hidup yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial budayanya. Dalam lingkungan alam manusia hidup dalam sebuah ekosistem, yakni suatu unit atau satuan fungsional dari mahluk-mahluk hidup dengan lingkungannya.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai :
1.             Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan).
2.             Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya.
3.             Sumber energy.
4.             Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.
5.             Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.

2.3 Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam dan  Lingkungan Sosial Budaya
2.3.1  Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Alam
Manusia sedikit demi sedikit menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan hidupnya. Sumber alam dapat digolongkan kedalam dua bagian, yakni:
o    Sumber alam yang dapat diperbarui (renewble resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua mahluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
o    Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewble resourches) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya seperti pertanian dan tanah, hutan, air, serta bahan tambang.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun negatif. Berpengaruh baik bagi hidup dan kehidupan manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Dengan kata lain ada hubungan interdepedensi (ketergantungan)yang saling mempengaruhi secara timbal balik antara manusia dan kondisi lingkungan alam.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini :
a.        Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat :
1.               Pencemaran udara
Disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
2.               Pencemaran tanah
Disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampaknya adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
3.               Pencemaran air
Terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut.
4.               Pencemaran suara
Tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.

b.        Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan :
1.      Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2.      Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3.      Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

2.3.2   Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya.
            Keserdasan manusia sebagai mahluk yang ada di alam ini ternyata mengalami evolusi dan juga perkembangan. Evolusi terjadi dalam pengertian perubahan sebagai kelompok manusia, baik dalam kelompok masyarakat tertentu, maupun manusia secara keseluruhan. Sedangkan perkembangan kecerdasan dimaksudkan adalah proses kecerdasan yang terjadi pada setiap manusia secara individual. Ternyata evolusi dan perkembangan kecerdasan ini erat kaitannya dengan hubungan manusia (stimulus maupun respons) terhadap lingkungan baik hubungannya dengan lingkungan alam, lingkungan budaya, maupun lingkungan sosial. Kecerdasan manusia dalam mengolah lingkungnnya menentukan tingkat peradaban yang dicapainya, jadi semakin cerdas manusia maka akan semakin maju peradabannya.
Lingkungan sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana terjadi interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Kondisi masyarakat ini akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Lingkungan sosial dapat dibedakan:
1.                  Lingkungan sosial primer
Lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang erat antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, antar anggota saling mengenal dengan baik, dan memiliki hubungan yang erat. Sehingga pengaruh lingkungan sosial primer ini akan lebih kuat.
2.                  Lingkungan sosial sekunder
Lingkungan sosial sekunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan antara anggota yang satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada umumnya antar anggota kurang atau tidak saling kenal dengan baik. Karena itu pengaruh lingkungan sosial sekunder ini tidak kuat.

2.4    Pengertian Demografi dan Problematika dalam MeningkatkanKesejahteraan Hidup Manusia
Dalam arti luas penduduk atau populasi adalah sejumlah mahluk sejenis yang mendiami atau menduduki suatu temapt tertentu. Mempelajari penduduk pada hakikatnya mengadakan pendekatan terhadap tiga sudut pandangan, yaitu:
1.        Untuk memperoleh data penduduk yang nyata;
2.        Untuk memperoleh penafsiran tabiat sosial;
3.        Untuk melakukan aksi sosial, yaitu mengetahui secara komprehensif dengan mengkombinasikan ketiga segi tersebut.
Adapun ilmu yang mempelajari masalah penduduk adalah demografi. Demografi berasal dari kata demos yang berarti rakyat; dan graphein yang artinya menguraikan atau menceritakan (yang hanya terbatas pada fakta dan pengumpulan data). Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan mathematik tentang besar komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui kelahiran (fertalitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Didalam teori kependudukan digunakan untuk menerangkan data, meramal data masa sekarang dan masa lampau. Ada dua sudut pandang dalam teori kependudukan ini, yaitu dari segi sosial dan segi naturalistik.
Sudut pandang dari segi sosial dimulai oleh Thomas Robert Maltus dari Inggris (1766-1804), yang menyatakan bahwa “kemeralatan disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan pangan adalah:
1.        Bahan makanan dibutuhkan untuk hidup;
2.        Nafsu antara pria dan wanita dibutuhkan, dan tetap keadaanya seperti itu.
Apabila tidak ada hambatan, menurut Malthus penduduk bertambah menurut deret ukur, dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung. Contoh pertambahan penduduk: 1-2-4-8-16-32-64; bahan makanan bertambah: 1-2-3-4-5-6 dan seterusnya.
Sedangkan sudut pandang dari segi naturalistik menyatakan, bahwa pertumbuahan penduduk ditentukan oleh bahan makanan yang tergantung pada lingkungan, sehingga dikenal adanya teori ekonomi lingkungan, sperti:
a.         Teori Pearl: menyatakan bahwa manusia itu tumbuh berdasarkan kurva norma, yaitu mula-mula sedikit, bertambah, menjadi maksimum, dan akhirnya berkurang lagi.
b.        Teori Gini: menyatakan bahwa penduduk berkembang cepat pada tingkat permulaan. Hal ini dipengaruhi oleh hukum biologis.
c.         Teori Kapilaritas Sosial: yaitu seperti gejala naiknya air atau minyak di dalam pembuluh sempit, seperti minyak naik dalam sumbu kompor. Setiap orang cendrung untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi. Untu tujuan itu mereka malah tidak suka memproduksi anak.
d.        Teori Transisi Demografi: teori ini beranggapan bahwa perubahan penduduk terjadi sebagai akibat kondisi sosial-ekonomi penduduk yang bersangkutan. Teori ini menyatakan bahwa setiap masyarakat dimulai dengan fase angka kelahiran dan kematian tinggi, kemudian disusul oleh fase keadaan angka kematian turun, sementara angka kelahiran tetap tinggi, baru kemudian disusul oleh fase dimana angka kelahiran mulai turun secara perlahansampai berada pada keadaan angka kelahiran dan kematian rendah.

2.5       Pertambahan dan Pertumbuahan Penduduk Indonesia
Aneka persoalan demografi di Indonesia adalah Tingginya jumlah penduduk, pengangguran, penyebaran penduduk yang tidak merata dan lainnya.
Masalah demografi di Indonesia, terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau Jawa yang luasnya hanya 6,9 persen dari luas keseluruhan daratan negara Indonesia dengan penduduk lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York. Dalam waktu yang relatif singkat ini, populasi masyarakat Indonesia telah berlipat dua kali lebih banyak yakni dari 97,02 juta jiwa hasil pada Sensus 1961, menjadi 201,242 juta jiwa pada Sensus 2000.
Selain masalah terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau Jawa, persoalan pengangguran memang menjadi problem yang belum tuntas hingga sekarang. Berdasarkan data Sensus Ketenagakerjaan Nasional (Sakemas) 2008, angka pengangguran mencapai 9,43 juta jiwa atau 8,46 persen. Ironisnya setiap tahun terjadi pertumbuhan angkatan kerja, yaitu ada 2,5 juta angkatan kerja baru dari lulusan sekolah dan perguruan tinggi.
Penyebaran penduduk yang tidak merata juga menjadi masalah. Di satu sisi, Pulau Jawa mengalami kepadatan yang luar biasa, sedangkan di sisi lainnya banyak pulau yang penduduknya relatif jarang. Jika dihitung kepadatan Pulau Jawa pada Sensus Penduduk 2000 sudah sangat padat. Kepadatan di pulau Jawa telah mencapai 870 jiwa per km persegi sedangkan di luar Pulau lawa kepadatannya baru mencapai 47 jiwa per km persegi. Pada Sensus 1961 hingga 2000, penduduk Jawa mengalami penurunan dari 64,9 persen menjadi 59,3 persen. Namun penurunan ini tidaklah terlalu banyak dalam rangka mendukung pemerataan pembangunan.

2.5.1   Pertumbuhan Penduduk di Indonesia dan Permasalahannya
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor :
1.        Angka kelahiran (Natalitas)
2.        Angka kematian (Mortalitas)
3.        Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
4.        Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)
Permasalahan pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia harus mengerem laju pertumbuhan penduduk. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia yakni 2,6 juta jiwa per tahun. Jika ini tidak diatasi, maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk.
Jika laju pertumbuhan penduduk meledak maka akan banyak memakan biaya triliunan rupiah untuk biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sehingga target untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan ibu dan anak, pengurangan angka kemiskinan, dan peningkatan pendapatan per kapitan sulit direalisasikan.
Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energi, pertumbuhan penduduk akan menyedot energi besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll. 
Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah kurang begitu peduli pada pertumbuhan penduduk.
Sekarang generasi baru yang tidak mengenal program KB, tak sedikit yang memiliki empat atau lima anak. Bahkan, ada yang mengkampanyekan secara terselubung agar memiliki anak banyak, terkait dengan pepatah jaman dahulu bahwa ”banyak anak banyak rejeki” yang tentunya sudah tidak sesuai dengan saat sekarang ini. Tak heran kalau kondisi saat ini dalam beberapa kasus kembali ke tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima orang. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya penyuluhan adalah penyebab masalah ini terus berlanjut dan kian tidak terkendali.
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pendidikan bangsa, serta melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pertumbuhan penduduk penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam terbatas, sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar di masa depan. Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Karena dengan pertumbuhan yang terkendali akan mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.

2.6       Analisis Dampak Lingkungan dan Analisis Resiko Lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) telah dilindungi oleh payung hukum yaitu Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, kemudian disusul dengan Peraturan mentri lingkungan Hidup. dilanjutkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang usaha atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. jadi telah banyak payung hukum yang dapat menguatkan kegiatan AMDAL di Indonesia.
  


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Lingkungan bersifat mendukung atau menyokong kehidupan manusia. Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sehingga tercipta teknologi yang memudahkan kehidupan manusia. Namun ternyata perkembangan teknologi tesebut menimbulkan dampak negatif yang harus diminimalisirkan agar bumi ini masih dapat diwariskan untuk anak cucu kita kelak.
Pertumbuhan penduduk merupakan bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk ini akan mempengaruhi lingkungan alam maupun sosial budaya, semakin padat penduduk pada suatu daerah semakin beragam kebudayaan yang timbul dan semakin banyak tempat tinggal yang dibutuhkan yang akan berakibat sempitnya lapangan pekerjaan. Pertumbuhan penduduk di Negara kita masih termasuk tinggi, jika dibandingkan dengan Negara lainnya. Untuk itu pemerintah mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

3.2  Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA


Moenandar Soelaiman, (dalam Suratman dkk,) op.cit., hal. 272.
Ridha Mardatilla. 2013. ISBD. Mansusia dan Lingkungan.        http://ridhamardhatillah94.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan-         lingkungan_1785.html. diakses pada tanggal 01 Juni 2016. Jam 16.40 WIB
Soelaiman, Munandar. 1989. Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu           Sosial. Bandung: PT. Eresco.
Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Intermedia.


Popular Posts