Sunday, August 16, 2015

12:00:00 PM
MANAJEMEN

Pengertian Manajemen , Ada banyak pendapat yang diutarakan para ahli manajemen tentang pengertian manajemen. Oleh karena perbedaan pengertian manajemen yang ada, pengertian manajemen terdiri atas beberapa segi.

1. Pengertian manajemen ditinjau dari segi (art)
Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet berpendapat bahwa pengertian manajemen ialah seni (art) dalam menyelesaikan pekerjaan (duty) orang lain.

2. Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan
Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gulick. Gulick mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian Manajemen ditinjau dari segi proses
Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses menurut James A.F. Stoner. Stoner berpendapat bahwa definisi manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership) dan pengawasan (mengendalikan /controlling) kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.

Pengertian dan Definisi Manajemen menurut ahli lainnya:
Pengertian manajement menurut George R. Terry (1977) bahwa pengertian manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating, dan controlling (pengendalian) yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya
Dari berbagai pengertian manajemen diatas, dapat kita rumuskan bahwa pengertian dan definisi manajemen adalah proses perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Jenjang (Hierarki) Manajemen

Organisasi atau badan usaha umumnya memiliki sedikitnya 3 jenjang (tingkatan) manajemen yaitu manajemen pelaksana, manajemen menengah, dan manajemen puncak.

Piramida hirarki manajemen
Manajemen puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang (hirarki) manajemen tertinggi. Jenjang (hirarki) manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dewan direksi (board direction) dan direktur utama. Dewan direksi memiliki tugas memutuskan hal hal yang bersifat sangat penting untuk bertahannya perusahaan. Manajemen puncak (Top management) bertugas menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi antara organisasi dengan lingkungan.
Manajemen menengah (Middle Management)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau departemen. Middle Management bertugas dalam mengembangkan rencana-rencana operasi (operation plan) dan menjalankan tugas tugas yang telah ditetapkan manajemen puncak (Top Management). Manajemen menengah bertanggung jawab kepada manajemen puncak.
Manajemen pelaksana (Supervisory management)
Pengertian Manajemen pelaksana adalah hiraki manajemen yang memiliki tugas dalam menjalankan rencana-rencana yang dibuat oleh manajemen menengah. Manajemen pelaksana atau supervisory management  juga bertugas dalam melaksanakan pengawasan terhadap para pekerja dan memiliki tanggung jawab pada manajemen menengah (middle management).
Jenjang manajemen diatas dapat diilustrasikan sebagai piramida.
Puncak piramida diduduki oleh manajemen puncak, tengah piramida diduduki oleh manajemen menengah, dan bawah piramida oleh manajemen pelaksana.
Gambar piramida yang semakin melebar ke bawah menunjukkan bahwa jumlah orang yang menduduki jabatan manajemen puncak lebih sedikit daripada orang yang menduduki jabatan manajemen menengah dan pelaksana. Begitu juga dengan orang yang menduduki jabatan manajemen menengah, jumlanya lebih banyak daripada manajemen puncak, tetapi tidak sebanyak manajemen pelaksana. Perhatikan garis komando dan arah pertanggungjawaban pada piramida.
Prinsip Manajemen Oleh Henry Fayol
  1. Pembagian Kerja
  2. Otoritas/Wewenang
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
  5. Kesatuan arah (Unity of Direction)
  6. Kepentingan bersama haruslah lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi (Subordination of Individual Interest to the common Good)
  7. Pemberian upah (Renumeration)
  8. Pemusatan (Centralization)Pengambilan keputusan  yang menggunakan berbagai pertimbangan atasan.
  9. Jenjang jabatan (Hierarki) : Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis garis rapi dalam bagan organisasi. Kedudukan manajemen puncak hingga ke manajemen bawah ditunjukkan dalam bagan dibawah.
  10. Tata tertib (Order)
  11. Kesamaan (Equity)
  12. Kestabilan staf (Stability of Staff)
  13. Inisiatif (Initiative)
  14. Semangat Korps (Esprit de Corps)
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Manajemen memiliki unsur yaitu (Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V,  1960) (1) Men / Manusia, (2) Money/Uang, (3)Materials/Bahan, (4) Machines/Mesin, (5)dan Metode (Methods).Kemudian Peterson O.F. menuliskan bahwa unsur manajemen itu adalah manusia, uang dan materi untuk mencapai tujuan bersama "Management is the use of man, money and materials to achieve a common goal". Kemudian Mooney James D. (1954) mengurangi unsur manajemen menjadi tiga yaitu men, facilities dan method. Unsur uang, material dan mesin dimasukkan ke dalam istilah fasilitas.George R. Terry kemudian menambahkan dalam buku "Principle Of Management" bahwa ada enam sumber daya utama / pokok dalam manajemen yaitu:Men and Women (Manusia), Materials (Materi), Machines (Mesin), Methods (Metode), Money (Uang), dan Markets (Pasar).Ditegaskan oleh Harold Konnts dan Cyril (1972) bahwa manajemen adalah perkembangan manusianya bukan arah perkembangannya "Management is the development of people, not the direction of thing.
Fungsi Manajemen secara umum ada 4 poin yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating) dan Pengontrolan (Controlling).

Sumber daya manajemen (6M)

PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen merupakan langkah langkah strategis yang juga merupakan fungsi dari manajemen itu sendiri. Dengan menerapkan proses manajemen yang tepat dan sesuai maka fungsi manajemen dari setiap tahap proses itu sendiri akan tercapai. Setiap organisasi tentulah mempunyai satu atau beberapa tujuan yang menentukan arah dan menyatukan pandangan unsur manajemen yang terdapat dalam organisasi tersebut. Sudah tentulah tujuan yang ingin dicapai kedepannya adalah suatu keadaan yang lebih baik dari pada keadaan sebelumnya. Pencapaian tujuan tujuan ini dapat dicapai dengan melaksanakan proses manajemen yang tepat.
FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1.      Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.      Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.      Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

Organizing

Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
• Mengambil keputusan
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

Directing/Commanding

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

Coordinating

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

Reporting

Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

SARANA MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
1.     Pembagian kerja (division of work)
2.     Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3.     Disiplin (discipline)
4.     Kesatuan perintah (unity of command)
5.     Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6.     Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests)
7.     Pembayaran upah yang adil (renumeration)
8.     Pemusatan (centralisation)
9.     Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)
  
BIDANG MANAJEMEN
·         Manajemen pergantian
·         Manajemen komunikasi
·         Manajemen constraint
·         Manajemen biaya
·         Manajemen hubungan pelanggan
·         Manajemen harga pendapatan
·         Manajemen enterprise
·         Manajemen fasilitas
·         Manajemen integrasi
·         Manajemen pengetahuan
·         Manajemen pemasaran
·         Manajemen mikro
·         Manajemen sakit
·         Manajemen pandangan
·         Manajemen pengadaan
·         Manajemen program
·         Manajemen projek
·         Manajemen proses
·         Manajemen produksi
·         Manajemen kualitas
·         Manajemen sumber daya manusia
·         Manajemen risiko
·         Keahlian manajemen
·         Manajemen pengeluaran
·         Manajemen rantai suplai
·         Manajemen sistem
·         Manajemen waktu
·         Manajemen stress
·         Manajemen strategis
·         Manajemen keuangan
·         Manajemen personalia
·         Manajemen organisasi
·         Manajemen Pertunjukan
·         Manajemen Persiapan dan Pelaksanaan
·         Manajemen Pendidikan

MANAJER
Manajer merupakan seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi dengan mengendalikannya. Dengan demikian seorang ahli yaitu Mintzberg menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain. Selain itu seorang manajer mempunyai peranan penting dalam menjalan suatu organisasi bahkan seorang manajer harus mempunyai keterampilan agar suatu organisasi yang dipimpin berjalan baik.

DEFINISI ORGANISASI
Organisasi diambil dari bahasa yunani yaitu organon atau alat yang merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
maka dari itu bahwa sebuah organisasi harus mempunyai unsur-unsur yaitu partisipasi, kesediaan, dan tanggung jawab yang tinggi.
Menurut beberapa pakar definisi organisasi yaitu :
a,Stoner  mengatakan organisasi merupakan pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
b.James D. Mooney , mengemukakan organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c.Chester I. Bernard,  berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
d.Stephen P. Robbins,  menyatakan bahwa Organisasi merupakan satu kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.


DEFINISI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan mempunyai definisi yaitu suatu proses yang memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi . Seorang pemimpin haruslah mempunyai kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas yang tinggi itulah yang akan mempengaruhi seorang pemimpin akan berhasil atau tidaknya dalam bertugas.

TINGKATAN MANAJER
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemenadalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

PERAN MANAJER
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang pertama yaitu :
1.      Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.      Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3.      Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

 

KETERAMPILAN MANAJER

Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.     Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
 organisasi.Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2.     Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3.     Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffinmenambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.     Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2.     Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

 ETIKA MANAJERIAL

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin
·         Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
·         Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
·         Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.

TUGAS MANAJER PERUSAHAAN

Salah satu tugas atau peran seorang majaner yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi,bisnis , manajemen, serta kepemimpinan.
Menurut Malayu S. Hasibuan  tugas-tugas manajer adalah:
1.                  Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2.                  Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.
3.                  Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
4.                  Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
5.                  Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
6.                  Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
7.                  Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
8.                  Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.




Popular Posts