Friday, November 20, 2015

9:21:00 PM

BAB I
PENDAHULUAN

Evolusi Islam di Yaman merupakan perubahan yang Islam yang terjadi di Yaman.Evolusi tersebut juga sangat memepengaruhi perkembangan Islam di Yaman.Hampir seluruh penduduk Yaman termasuk dalam kelompok Etnik Arab.Yaman sudah terkenal sejak ribuan tahun sebelum Masehi.Di sini juga banyak kerajaan-kerajaan yang membantu awal  berdirinya Islam di Yaman dengan cepat.
Republik Yaman terletak di bagian selatan semenanjung Arabia . Ibukotanya adalah sanaa . Wilayahnya berbatasan dengan Arab Saudi di utara , Oman di timur , Teluk Aden selatan , dan laut merah   di barat . Luas wilayahnya mencapai 527.970 km2 .
Hampir seluruh penduduk Yaman termasuk dalam kelompok etnik Arab.Selain itu juga terdapat sejumlah kecil orang India-Pakistan ,Somali,Amhara-Swahili,Yahudi,Persia,dan lain-lain.Pada saat ini penduduk Yaman terbagi dalam kelompok *Syiah dan Suni*.
Islam masuk ke Yaman sejak 9 H/630 M .Pada masa sebelum islam dan sesudahnya sampai pertengahan abad ke-20,wilayah Yaman merupakan satu Negara.Sejak pertengahan abad ke-20,di negri ini berdiri dua Negara,yaitu Yaman Selatan dan Yaman Utara.Kedua negri ini baru bersatu kembali pada 21 Mei 1990.
Yaman sudah terkenal sejak ribuan tahun sebelum Masehi.Pada masa itu di wilayah ini telah berdiri kerajaan.Yaman mempunyai peradaban yang bernilai sangat tinggi.Kota-kota di Yaman di bangun dan lahan pertanian di buat teririgasi.Wilayah Arab Selatan ini berkembang dan makmur karena letaknya yang strategis di sepanjang rute perdagangan  antara Eropa, Asia, dan Afrika. Aden dahulu ibu kota  Yaman selatan berperan penting sebagai pelabuhan untuk perdagangan Timur-Barat dan menjadi incaran bangsa-bangsa terkuat di dunia pada masa itu.


BAB II
PEMBAHASAN

Kerajaan pertama di wilayah Yaman adalah Kerajaan Ma’in .Pemerintahan kerajaan ini berlangsung slm lebih dari 10 abad dan berakhir pada 850 SM.Kerajaan Ma’in berpusat di Baraqisy.Selain itu juga terdapat kerajaan  Qitban  di Hadramaut,yang berpusat di Tamna.
Kerajaan lainnya adalah Kerajaan Saba’ (955-115 SM),yang aman dan sejahtera seperti di gambarkan Al-Qur’an dalam surat  Saba’(34) ayat 15,

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan tuhan)di tempat kediaman mereka      yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri (kepada mereka di katakan ),makanlah olehmu dari rezeki yang (di anugrahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah yang maha pengampun.”
Negeri Saba’ terkenal dengan Bendungan Ma’arib yang kemudian hancur dan mengakibatkan banjir besar.Kerajaan ini kemudian menguasai Kerajaan Ma’in dan Qitban (Hadramaut).
Pada 115 SM hingga abad ke-3,Yaman di kuasai Kerajaan Himyar 1 yang berpusat di Dofar,Oman.Kerajaan Himyar I di gantikan Kerajaan Himyar II yang berpusat di Dofar.Kerajaan ini menganut agama Yahudi dan kemudian Kristen pada masa Raja Constantinus II (361-337).Pada masa selanjutnya Yaman di kuasai tentara Habsyi.Namun rakyat Oman dapat mengusir  mereka atas bantuan Persia.Persia menguasai Yaman hingga datangnya Islam.
Islam masuk ke Yaman pada masa nabi SAW,yaitu ketika Nabi SAW mengirimkan surat dakwah kepada para raja dan pemimpin suku di Semenanjung Arabia dan sekitarnya (9 H/630 M).Surat ke Yaman di bawa sahabat  Nabi SAW,Ayyas bin Abi Rabiah  al-Makhzumi.Surat ini  di tujukan kepada  al-Haris,Masruh,dan Nu’aim bin Abdul Kulal di Himyar.Surat dakwah ini mereka terima dengan baik.Mereka dan keluarga sukunya masuk Islam.Kemudian Nabi SAW mengutus pula para sahabatnya membawa surat kepada Bazan,penguasa Yaman yang di angkat Kerajaan Persia untuk memerintah Yaman dan mengontrol kerajaan-kerajaan kabilah.Setelah menerima surat Nabi SAW ,Bazan membenarkan kerasulan dan kenabian Muhammad SAW.Ia kemudian masuk Islam (10 H/630 M).
Untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Yaman,Nabi SAW mengutus *Abu Hudaibah  bin Jarrah dan *Ali bin Abi Thalib sebagai hakim di Sanaa.Mereka kemudian di gantikan oleh *Mu’az bin Jabal,sehingga Islam makin meluas di Yaman.
Setelah Nabi SAW wafat dan pada masa khalifah *Abu Bakar as-Siddiq ,di Yaman muncul kaum pemberontak.Mereka murtad dan enggan membayar zakat..Kaum pemberontak ini kemudian di tumpas tentara Islam di bawah pimpinan Ikrimah bin Abu Jahal setelah mereka berhasil menumpas golongan yang sama di Oman.Dua tahun setelah Rasuluallah SAW wafat,tentara Islam membebaskan seluruh wilayah Yaman dari penguasa bangsa Persia.
Pada masa Khalifah Abu Bakar ,seluruh Yaman di persatukan di bawah dua wali(gubernur).Abduallah bin Abi Rabiah menjadi gubernur di al-Janad dan Yu’la bin Munyah at-Tamimi di Sanaa (termasuk Hadramaut).Pada masa khalifah *Umar bin Khattab,kedua wali ini tetap menjabat.Namun Yu’la kemudian diganti Mugiroh bin Syu’bah.Pada masa khalifah *Utsman bin Affan,kedua wali ini tetap menjabat.Pada masa khalifah Ali,seluruh Yaman di perintah satu wali,yakni Ubaiduallah bin Abbas.
Pada masa Dinasti Umayah dan Abbasiyah,Yaman di perintah seorang Gubernur .Namun sejak masa pemerintahan khalifah al-Ma’mun (813-833),di Yaman timbuldinasti kecil di empat kota sebagai pusat pemerintahan dari berbagai kabilah ,yaitu di Zabid dan Sanaa (Yaman Utara)serta Sa’dah dan Aden (Yaman selatan).Sebagian dari kerajaan itu menamakan diri al Imarah  (keemiran),as-Salatiin(kesultanan),dan al-Imamah (kepemimpinan).
Sejak 1517-1918 Yaman menjadi bagian wilayah kekuasaan pemerintahan Usmani Turki (kerajaan Usmani),terutama daerah pantai dan pelabuhan Aden.Daerah pedalaman di kuasai Negara keemiran.Sejak 1882-1914 daerah pedalaman di kuasai inggris (protektorat Arabia Selatan).Pada 1839 pelabuhan Aden jatuh ke tanagan Inggris setelah penduduk kota Aden menghancurkan kapal Inggris.Pelabuhan ini penting bagi Inggris sebagai temapat singgah kapalnya yang hendak berlayar ke India melalui terusan Suez dan laut Merah.
Perjanjian Lausanne 1923 membebaskan Yaman dari penguasaan Turki.Pada 1937,Aden menjadi bagian British India,yang ketika itu telah menjadi koloni Inggris.Pada 1959,enam keemiran dalam protektorat membrntuk federasi Arabia Selatan (1962).Antara 1963-1966,Aden dengan di bantu federasi berperang melawan Inggris untuk memperoleh kemerdekaan di bawah koordinasi Front pembebasan Nasional,organisasi perkumpulan kaum nasionalis Arab di Aden.Perang ini mendapat dukungan Mesir.Pada 30 November 1967,pasukan Inggris menarik diri dan Front Pembebasan Nasional        dan membentuk pemerintahan serta memproklamasikan federasi itu menjadi Negara merdeka .
Adapun Yaman Utara  (Sanaa) telah merdeka pada 1918 dari penguasaan Turki .Namun pada 1926 Perjanjian Mekah menempatkan Negara itu di bawah proteksi Arab Sudi dan Inggris menetapkan perbatasan Yaman Selatan dan Yaman Utara.Pada 1958-1961 Yaman (Sanaa) bergabung dengan ,Mesir dan Suriah dalam Republik Persatuan Arab.Pada 1962,setelah kematian Imam Ahmad ,kaum republik pro-Nasser (pemimpin Mesir) melancarkan perang sipil menentang para pendukung Dinasti Rasyid yang di dukung Arab Saudi.Mereka berhasil membentuk Negara republik pada 27 September 1962 dan menetapkan tanggal ini sebagai hari kemerdekaan Negara itu. Konstitusi 1970 menetapkansuatu cabinet yang diketuaiperdanamenteridandewan republic yang dipilihdewan legislative. Pada 1974, para menteri militeri mencabut konstitusi dan membubarkan parlemen. Sejak ituYaman (Sanaa) diperintah dewan militer. Pada 1970-an pernah ada usaha kedua Negara untuk bersatu menjadi satu Negara.
Penyatuan ini baru berhasil 1990. Pada 1979 terjadi perang terbuka antar kedua Negara. Dengan dukungan liga Arab pada tahun itu juga berhasil ditandanganai sebuah persetujuan mengenai penyatuan kedua Yaman. Penyatuan   kedua Yaman secara resmi disahkan pada 21 Mei 1990, dan tanggal ini  kemudian ditetapkan sebagai hari kemerdekaan Republik Yaman. Untuk menetapkan kehidupan berb Situasi  di Yaman belakangan ini kian memanas lantaran krisis politik yang melanda negeri itu sejak 2011. Negara republik yang terletak di selatan Jazirah Arab itu kini terlibat perang saudara, menyusul kudeta politik yang dilakukan kelompok pemberontak Houthi terhadap pemerintahan yang sah dalam beberapa bulan terakhir.
Perebutan kekuasaan yang disertai pertumpahan darah tersebut layak membuat kita prihatin, mengingat Yaman sendiri memiliki sejumlah catatan penting dalam sejarah peradaban Islam di masa lalu. Negeri itu pernah menjadi wilayah peredaran dakwah Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Yaman juga pernah memainkan peranan krusial dalam penyebaran Islam di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Islamisasi YamanAwal masuknya Islam ke Yaman bermula pada 630. Kala itu, Nabi Muhammad SAW mengutus saudara sepupu yang juga menantunya, Ali bin Abi Thalib RA, ke Sana'a dan sekitarnya untuk menyampaikan syiar Islam. Pada waktu itu, Yaman merupakan wilayah yang paling maju di Semenanjung Arabia. Bani Hamdan tercatat sebagai kabilah Yaman pertama yang menerima Islam. Di samping itu, Rasulullah SAW juga pernah mengutus Mu'adz bin Jabal RA ke al-Janad—yang hari ini dikenal sebagai daerah Taiz—untuk menyampaikan surat dakwah kepada para pemimpin suku di sana.
Selama periode risalah Nabi SAW, negeri Yaman tidak mempunyai kekuasaan yang terpusat, melainkan diperintah oleh sejumlah suku yang memegang kendali otonomi di daerah mereka masing-masing.Beberapa suku terkemuka di Yaman, termasuk Bani Himyar, mengirim delegasi ke Madinah antara 630-631 untuk menyatakan kesediaan mereka menerima Islam.
Kendatipun demikian, sejumlah orang Yaman sudah ada yang lebih dulu menjadi Muslim sebelum kedatangan delegasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah Ammar bin Yasir RA, al-Ala'a al-Hadrami RA, Miqdad bin Aswad RA, Abu Musa al-Asy'ari RA, dan Syurahbil bin Hasanah RA. Para delegasi Yaman itu lantas meminta Rasulullah SAW supaya mengirimkan sejumlah guru untuk mengajarkan Islam kepada masyarakat Arabia Selatan.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, Nabi SAW menugaskan sekelompok sahabat yang berkompeten, dan menunjuk Mu'adz bin Jabal sebagai amir (pemimpin) mereka.Dalam sebuah riwayat dikisahkan, sebelum Mu’adz berangkat ke Yaman, Rasulullah bersabda “Wahai Mu’adz, mungkin engkau tidak akan menjumpaiku lagi setelah ini.
Mungkin ketika engkau kembali (ke Madinah), engkau hanya akan mendapati masjid dan makamku saja, ”Mendengar penuturan Nabi tersebut, Muadz pun menangis. Para sahabat yang ikut diutus ke Yaman bersamanya juga menangis. “Perasaan sedih mengharu biru di hati Mu’adz saat harus berpisah dari kekasihnya, Nabi Muhammad SAW,” tulis Abdul Wahid Hamid dalam bukunya, Companions of The Prophet, Voume 1.
Firasat Nabi ternyata benar. Rasulullah SAW wafat sebelum Mu’adz kembali dari Yaman. Untuk kesekian kalinya, air mata Mu’adz kembali tumpah ketika sampai di Madinah dan mendapati bahwa Nabi sudah meninggalkan dunia yang fana ini.
Bangsa dan bernegara, pada 27 April 1993 berlangsung pemilu pertama sejak penyatuan pertama Yaman dan terbentuklah pemerintahan koalisi. Pemilihan presiden secara langsung dilakukan pertama kali pada 23 September 1999 dan Ali Abdullah Salih (presiden sejak 1990) terpilih menjadi presiden. Jabatan itu dipegangnya hingga sekarang. Saat ini kedudukan perdana menterioleh Abdul Qadirba Jamal (sejak 2001).
Orang Arab Yaman telah berjasa besar untuk mempertahankan keutuhan Islam diwilayah itu. Mereka juga dikenal sebagai penyebar Islam keberbagai negeri. Baik sebagai ulama maupun sebagai pedagang, mereka banyak terdapat antara lain di Negara- Negara Afrika, India, Pakistan, Malaysia. Dan Indonesia.
Yaman memiliki sejarah peradaban yang panjang. Ribuan tahun lalu di wilayah ini berdiri kerajaan Saba yang teramat masyhur (1300 SM). Kisahnya diabadikan  dalam Al-Quran dalam Surat Saba’, dimana di dalamnya dikisahkan  Nabi Sulaiman a.s. yang berdakwah pada Ratu Bilqis sang penguasa Kerajaan Saba’ zaman itu.
Secara sederhana,  demografi Jazirah Arab dahulu dibagi menjadi dua bagian; bagian Utara dan bagian Selatan. Arab bagian Selatan lebih maju karena interaksi mereka dengan dunia internasional melalui pelabuhan.  Sementara orang-orang Arab Utara terbiasa dengan budaya padang pasir, lebih tertinggal secara peradaban karena kurangnya kontak dengan dunia luar. Maka wajar jika jika sebelum era modern, wilayah Yaman berperadaban lebih tinggi dari wilayah utara (Saudi). Hingga kini di wilayah Yaman masih terdapat situs-situs sejarah sisa kejayaan negeri; kerajaan Saba, bendungan Ma’rib, dst.
Nama Hadramaut yang berada di wilayah Selatan Yaman amat  masyhur bagi umat Islam Nusantara. Dari wilayah ini dakwah Islam tersebar hingga Indonesia. Orang-orang keturunan Arab di Indonesia pun sebagian besarnya berasal dari Yaman, khususnya mereka para habaib.
Yaman terletak di sudut barat daya semenanjung Arab yang berbatasan dengan Saudi Arabia dan Oman. Laut Merah di bagian barat dan teluk Aden di selatan memisahkan Yaman dengan Tanduk Afrika. Bab el Mandeb, selat dengan lebar 18 mil yang menghubungkan dua lautan ini, merupakan jalur pelayaran minyak tersibuk di dunia.
Yaman yang berada di sepanajang jalur laut Eropa dan Asia memiliki peran penting dalam jalur perekonomian dunia. Komoditas minyak yang akan menuju kawasan Mediterania melalui Terusan Suez akan menjadikan wilayah Yaman sebagai jalur pelayaran. Stasiun TV Aljazeera pada 28 Maret 2015 melaporkan, Saat ini, terdapat empat kekuatan asing  yang ada di perairan Bab el Mandab Yaman adalah : AS,  Perancis, dan Israel  sama-sama berkoordinasi dengan negara Djibouti dan Ethiopia. Sedang terkhir Syiah al-Hautsi baru membuka kantor baru-baru ini daerah pantai timur untuk mengawasi Bab el  mandab.
Sebelum Reunifikasi tahun 1990, Yaman terbagi menjadi du abagian; Yaman Utara dan Yaman Selatan. Pada 1918 Yaman Utara lepas dari Turki Utsmani dan berdiri Kerajaan Yaman. Kerajaan Yaman dalam perjalanannya dikudeta militer pada tahun 1962, sekaligus mengakhiri era Kerajaan Yaman & lahir Republik Arab Yaman.  Sedangkan, Yaman Selatan merdeka dari jajahan Inggris pada tahun 1967, dan mendirikan negara Republik Demokratik Rakyat Yaman.  Negara Yaman selatan adalah  negara Arab yang terpangaruh paham Sosialis. Seiring jatuhnya  Soviet, Yaman Selatan akhirnya sepakat  untuk reunifikasi secara damai dengan Yaman Utara pada 1990. Adalah Ali Abdullah Saleh yang menjadi ketua dewan Presiden Yaman, dan selanjutnya  ia menjadi Presiden Yaman
  

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Serangan Saudi dan koalisi  atas Yaman melengkapi sejarah panjang konflik di Timur Tengah.  Kini, seluruh wilayah Timur-Tengah membara. Irak dan Suriah yang dahulu sempat menjadi Pusat Peradaban Islam kini seolah telah mundur 100 tahun ke belakang. Entah kapan dan bagaimana mereka akan bangkit kembali menata peradaban yang telah hancur lebur.
Sementara di Indonesia pendukung  Saudi dan agen Iran saling perang opini dan pemikiran. Kelompok-kelompok  pendukung  Saudi  di Indonesia senantiasa akan berkampanye anti Syiah, sedang kelompok-kelompok Syiah lokal dibiayai Iran akan memojokkan kelompok Salafi sebagai anti  demokrasi dan takfiri.
Yang jelas, kita berharap bahwa operasi Badai Penghancur (Decisive Storm) yang segera akan diikuti campur tangan Iran cs,  tidak akan menjadi badai yang benar-benar akan menghancurkan Yaman menjadi Suriah kedua

















Popular Posts