PASAR MONOPOLISTIK
Adalah salah Pasar persaingan
monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi
semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat
barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek
tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.
Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri
khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada
mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai
pelanggan setia masing-masing.
BentukTeori Pasar persaingan
monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan karena ketidak
puasan terhada dya analisis model persaingn sempurna (perfect competition)
maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan
persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas
keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan
terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara
satu poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar.
Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga.
Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi.
Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil, contohnya
seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik,
harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan
perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga
membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan
yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus
menjaga citra perusahaannya.
Sifat-sifat
Monopolistik
- Untuk unggul di perlukan keunggulan persaingan
yang berbeda
- Mirip dengan persaingan sempurna
- Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit
kekuatan merubah harga
- Relatif keluar masuk pasar
- citra perusahaan.
Ciri-ciri
sifat persaingan yang monopolistik
- Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di
pasaran.
- Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan
lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan
dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.
- perusahaan yang memasuki pasar mempunyai
kemampuan kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan
luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori
perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap
mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
- N Memasuki pasar persaingan monopolistik
selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas dan
besar biayanya.
- Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan
persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi
yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk
menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
- kedudukan persaingan monopolistik akan membuka
peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba
tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar
persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga
tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye
periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.
- Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan
yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi
mereka masing masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan
monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan
demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.
Karakteristik
Pasar Persaingan Monopolistik
¬
Produk yang terdiferensiasi
¬
Maksimasi laba dan minimisasi rugi jangka pendek
¬ Laba
ekonomi nol dalam jangka panjang
¬
Biaya Marginal sama dengan penerimaan marginal
¬
Jumlah produsen Banyak dalam indusri (large number of firms)
PERMINTAAN
PASAR MONOPOLISTIK
Permintaan dari suatu perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen
terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena
terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung
tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek
kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang
relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek,
keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar
dari biaya rata-rata.
Segi empat PABC menunjukkan jumlah
keuntungan maksimum yang daapat dinikmati oleh perusahaan. Sedangkan besarnya
kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian yang
diderita adalah kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap
pendapatan. Kerugian dapat diminimumkan saat MR=MC. Dalam jangka panjang, akan
semakin banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari
perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan
menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.
Tindakan Non Harga Pasar Tindakan non harga adalah usaha-usaha di luar
perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak
pembeli barang yang diproduksinya.
Tindakan non
harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :
►
Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya
dengan perusahaan-perusahaan lain.
►
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di
hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini
harga bukan lah factor yang bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga
pasar ini mampu menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga
membuat pembeli mau membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga.
Dalam pasar persaingan monopolistik,
koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga dan produk karena setiap
penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha monopolis)
sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak
horisontal seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau
produk non homogen) dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan
lain-lain. Dalam persaingan produk, setiap penjual mencoba membuat produknya
berbeda sedikit dibandingkan barang buatan perusahaan lain. Oleh karena itu,
setiap penjual bisa berperilaku sebagai monopolistik kecil. Jika koperasi
menaikkan harga jualnya sedikit lebih mahal dibandingkan harga jual dari
pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan konsumen secara total dari koperasi
ke pesaingnya
PASAR OLIGOPOLY
Adalah struktur pasar di mana hanya
ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang
secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual sedikit, maka selalu ada
hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh penjual harus
dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain, reaksi pesaing
terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar
oligopoli. Di Indonesia, dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang
telah berintegrasi vertikal, yang menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia
beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni struktur pasar dengan jumlah penjual
yang sedikit. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh banyak koperasi
disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk menghindari
persaingan yang ketat antar penjual
Dalam struktur pasar seperti ini,
jika koperasi menjual produknya yang homogen ke para anggota dengan harga yang
lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-pesaingnya segera
meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang
memunculkan perang harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang
kondisi keuangannya lemah akan tersingkir dari pasar strategi yang dapat
dilakukan oleh koperasi untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur oligopili
adalah strategi harga dan non-harga. Dalam strategi harga,pasar ada empat
pilihan: (a) melakukan kebijakan harga aktif, yakni menerapkan harga (secara
perlahan) dibawah harga pesaingnya; (b) kebijakan harga sama dengan pesaingnya;
(c) kebijakan harga pasif yakni mengikuti pemimpin harga; dan (d) kebijakan
harga penjarah. Strategi harga mana yang dipilih oleh koperasi sangat
tergantung pada apakah koperasi memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat
atau lebih rendah dari pesaingnya. .
Untuk meningkatkan penjualan tanpa
mengakibatkan perang harga, masih menurut mereka, koperasi dapat mengadakan
pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan pesaing-pesaingnya dan
.advertensi yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih besar
dengan harga yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa
menimbulkan perang harga. kemampuan pesaing oligopolistik menyingkirkan
koperasi dengan perang harga sangat tergantung pada faktor-faktor berikut.
Pertama, perbedaan keunggulan biaya. Jika biaya produksi dari koperasi lebih
rendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar.
Kedua, posisi likuiditas dari pesaing. Jika pesaing memiliki dana yang besar
yang cukup untuk melakukan perang harga dengan penerapan harga yang lebih
ekstrem (harga predator), maka koperasi bisa tergusur dari pasar karena
tidak mampu terus menerus menurunkan harga. Ketiga, keinginan para
Struktur pasar atau industri
oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri dari hanya sedikit
perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku
setiap perusahaan akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industry. Struktur
pasar oligopoly sering kali terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu
halangan masuk tertentu, seperti economies of scale, larangan legal, merek yang
kuat melalui iklan bertahun-tahun, atau biasa juga kendali atas adanya
sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoly mendekati
pasar monopoli. Contoh industry mobil.
Ciri-ciri
pasar oligopoli :
- Hanya ada beberapa perusahaan saja yang
memproduksi barang-barang manufaktur untuk keperluan masyarakat.
- Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi
dari jenis merk yang sama.
- Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga
timbul, jika sebuah industri atau perusahaan memiliki tingkat teknologi
yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
Oligopoli juga dapat ditimbulkan
oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan besar sehingga
mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat
lebih mereka kuasai.
- Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli
lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu sarna lain.
Perusahaan oligopoli lazimnya saling
bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan dalam kampanye komoditi
yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis barang
yang mereka jual
Sifat-sifat
oligopoly
- Harga produk relative sama
- Perbedaan produk merupakan kunci sukses
- Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang
cukup besar
- Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya
Karakteristik
Pasar Oligopoly
- Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few
number of firms)
- Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen
or differentiated product)
- Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence
Decisions)
- Kompetisi non harga
Faktor-faktor
Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi
Skala Besar
Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk,
dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya
rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat
besar. Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya
terdapat sedikit produsen.
b.
Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar
lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam
industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
Keseimbangan
Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar
oligopoly disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan
terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoly tidak
menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak
bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga
kemampuan memprediksi prilaku pesaing. Karena itu oligopolies akan mencapai
keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang dapay dilakukan dan tidak
mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga. Demikian
juga dengan para pesaing. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly,
sehingga para ekonomi mengembangkan beberapa modeluntuk menganalisi perilaku
oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum
sebagai model terbaik.
Berbagai
model yang terdapat di oligopoly:
- Kartel
- Kepemimpinan harga
- Teori permainan
- Kurva permintaan patah
Perbandigan
antara oligopoly dengan pasar lainnya :
µ
Harga biasanya lebih tinggi dalam oligopoly
µ Laba
lebih tinggi dalam oligopoly
Dampak
negatif oligopi terhadap perekonomian:
- Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen
dalam jangka panjang
- Timbul inifisiensi produksi
- Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan
perusahaan
- Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun)
menunjang inflasi yang kronis
- Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
- Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru
untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
- Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama
antar produsen.
Dalam pasar oligopoli, setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk
masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara
pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya
terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi,
seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Jika terdapat
beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan
ini berada dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih
mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar
oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam bentuk
campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan monopoli yang
sama sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam
perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisikondisi
pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.