Friday, February 26, 2016

11:36:00 PM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
Cerita rakyat ialah salah satu dari kebudayaan lokal yang mulai dilupakan keberadaannya oleh sebagian masyarakat Indonesia (terutama anak-anak).Kalangan muda sekarang ini kurang begitu meminati Cerita Rakyat,karena dianggab tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman pada era globalisasi yang serba mutakhir dan modern.”Kalau di zaman dahulu Cerita Rakyat pernah mengalami masa kejayaan”.dan sangat mempengaruhi pola piker masyarakat.Namun kenyataannya sekarang cerita rakyat itu sudah mulai ditinggalkan atau telah kehilangan pemor ditengah-tengah masyarakat.
Hal yang lebih ironis lagi ialah Cerita Rakyat yang berasal dari kebudayaan asing sekarang lbih banyak mengundang ketertarikan masyarakat Indonesia,sebutlah “Ramayana”,yang merupakan resapan dari kebudayaan India (Cerita ini pun hanya mampu meraup penggemar dari kalangan usia dewasa dan lanjut usia,sedangkan penggemr yang berasal dari usia muda pun tidak banyak).Anak-anak zaman sekarang ini cenderung lebih memilih tokoh hero luar negeri,seperti Batman,Spiderman,Ultraman dan lain sebagainya,ketimbang memilih tokoh-tokoh local seperti Panglima Sudirman,Sipitung,Jaka Tarub,dan lain sebagainya.

1.2              Rumusan Masalah
a)             Menjelaskan pengaruh Cerita Rakyat terhadap generasi muda
b)             Menjelaskan makna yang terkandung dalam judul cerita rakyat dari Sumatera Utara

1.3              Tujuan Penulisan
a)      Memahami pengaruh Cerita Rakyat terhadap generasi muda
b)     Memahami makna yang erkandung dalam judul Cerita Rakyat dari Sumatera Utara

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       Pendapat Para Ahli

Didalam makalah ini, saya mencoba membahas tentang Cerita Rakyat Yang bersal dari Sumatera Utara.”Asal Mula Danau Toba”.Cerita Rakyat ini mungkin sudah tak asing lagi dimasyarakat Sumatera Utara,cerita yang diangkat dari kehidupan pemuda yang sangat miskin dan hidup sebatang kara,dan diberi anugrah dari Yang Maha Kuasa,tapi karena emosi sesaat sipemuda itupun akhirnya ia kehilangan segala yang ia milik.
Menurut (Welleck dan Werren, 1990:5)bahwa bahasa sastra dalam cerita rakyat atau sastra apapun bersifat berusaha mempengaruhi,membujuk,dan pada akhirnya mengubah sikap pembacanya.
Hal ini yang saya harapkan kepada pembaca,yang nantinya dapat mengambil pelajaran didalam makalah cerita rakyat yang saya buat dan bermanfaat bagi yang membacanya.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1       Cerita Rakyat
            Cerita rakyat ini berasal dari Sumatera Utara,yang nama dari cerita itupun menjadi ikon pariwisata di Sumatera utara,yang bukan hanya terkenal di Indonesia,tetapi juga sudah merambah kekancah internasional.Ini dibuktikan dengan banyaknya turis-turis asing yagsinggah ketempat yang ada dalam cerita ini.inilah Cerita Rakyat yang berasal dari Sumatera Utara itu.

3.2       “Asal Mula Danau Toba”
Dahulu kala danau toba adalah sebuah padang yang sangat gersang dan tandus.Tidak ada satu tumbuhan pun yang bertahan hidup,didaerah itu tinggallah seorang pemuda yatim piatu yang sangat miskin,ia hidup sebatang kara digubuknya yang kecil.demi menghidupi dirinya ia harus berjalan jauh untuk memancing disungai.
            Suatu ketika,ia berhasil mengail seekor ikan keemasan yang sangat besar.air liur pemuda tersebut menetes saat melihat ikan gemuk tersebut.nanti malam pasti ia bisa makan kenyng,pikirnya.namun,alangkah terkejutnya sang pemuda saat ikan tersebut malah meneteskan air mata dan menangis memohon agar tidak membunuhnya.Ikan itu terus menangis hingga pemuda itu tidak tega dan melepaskan kembali kesungai.Pemuda itu pun kembali kerumah dengan tangan hampa.
            Esok paginya,ketika pemuda itu terbangun,ia terkejut melihat seorang gadis cantik yang sedang menata makanan dirumahnya.Gadis itu tersenyum ketika menyadari kehadiran sang pemuda.Ia memperkenalkan dirinya sebagai ikan yang ia tangkap kemarin.Ternyata gadis itu adalah putri dari Dewa Sungai.sebagai balasan atas kebaikan pemuda tersebut,ia akan membuatkan makanan enak untuk pemuda itu setiap hari.Tentu saja pemuda itu sangat senang.Kini,ia bisa makan enak setiap hari.
            Suatu ketika pemuda tersebut memutuskan untuk melamar gadis ikan.Tidak disangka,gadis ikan menerima lamarannya.namun dengan syarat,jika kelak mereka memiliki seorang anak,anak itu tidak boleh tahu kalau ibunya adalah seekor ikan.Pemuda itu pun menyanggupi dan mereka menikah.Walau hidup sederhana,mereka sangat bahagia.Kebahagian mereka pun bertambah setelah kelahiran putra mereka.Anak laki-laki ini sangat mirip dengan ayahnya.Namun,ia sangat suka makan dan selalu merasa lapar.Sejak ia lahir,tidak pernah ada makanan yang tersisa dirumah.
            Suatu hari ketika ayahnya sedang memancing,sang ibu menyuruh anak tersebut untuk mengantarkan bekal kepada ayahnya.Ditengah perjalanan sang anak malah memakan bekal ayahnya tersebut hingga tak tersisa.Melihat kejadian tersebut sang ayah sangat marah dan emosi.ia kemudian mencaci anaknya dengan sebutan”Anak Ikan”.Anak itupun sedih.Ia segera berlari pulang dan mengadu kepada ibunya.Saat sang ibu mendengar cerita anaknya,ia tahu bahwa waktunya didunia sudah tidak lama lagi.Perlahan-lahan sisik keemasan mulai menutupi tubuhnya,begitu pula yang terjadi dengan anaknya.Mereka berdua kembali menjadi ikan.
            Saat sang ayah kembali,ia terkejut melihat perubahan istri dan anaknya.ia langsung memohon ampun dam meminta mereka kembali menjelma seperti semula.Sepasang suami istri ini pun berpelukan untuk yang terakhir kalinya,tetesan air mata sang suami berubah menjadi  mata air yang sangat deras.Tidak lama tanah tempat mereka tinggal telah berubah menjadi sebuah danau yang berwarna kebiruan.Istri dan anaknya pun telah menjelma menjadi ikan,hilang secara gaib didanau yang dikenal dengan nama Danau Toba.Sementara itu sang ayah yang terus menangisi keluarganya menjelma menjadi sebuah pulau ditengah danau yang kita kenal juga dengan nama Pulau Samosir.

BAB IV
PENUTUP

4.1       Kesimpulan
Dari cerita diatas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa kita sebagai manusia,memang mempunyai emosi dalam diri kita masing-masing.Tetapi kadar dan tingkat emosi kita itu tergantung dari pola pikir kita masing-masing.Dalam keadaan emosilah seseorang bisa mengeluarkan kata-kata yang tidak baik kepada orang lain,karena pada saat itu kita tidak mampu mengontrol kata-kata yang keluar dari mulut kita sendiri.yang pada akhirnya dari kata-kata kita itu akan timbul penyesalan dibelakang harinya.
Selain itu juga kita dapat menarik kesimpulan bahwa,sebagai manusia hendaknya kita senantiasa menepati janji kita kepada orang,karena bisa jadi janji yang kita ucapkan itu dapat berpengaruh besar terhadap orang lain.selain itu juga kita sebagai manusia haruslah selalu menjaga amanat yang diberikan orang lain kepada kita ,karena bisa saja dari kelalaian kita menyampaikan amanat yang sudah dipercayakan kepada kita,orang lain bisa merugi karenanya.

Inilah yang jarang ditemukan dizaman sekarang ini,dizaman sekarang ini banyak generasi muda yang seenaknya mengingkari janji dan tidak menyampaikan amanat yang sudah dipercayakan kepadanya. 

Popular Posts