BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi Islam di Yaman merupakan perubahan yang Islam
yang terjadi di Yaman.Evolusi tersebut juga sangat memepengaruhi perkembangan
Islam di Yaman.Hampir seluruh penduduk Yaman termasuk dalam kelompok Etnik
Arab.Yaman sudah terkenal sejak ribuan tahun sebelum Masehi.Di sini juga banyak
kerajaan-kerajaan yang membantu awal
berdirinya Islam di Yaman dengan cepat.
Republik Yaman terletak di bagian selatan semenanjung
Arabia . Ibukotanya adalah sanaa . Wilayahnya berbatasan dengan Arab Saudi di
utara , Oman di timur , Teluk Aden selatan , dan laut merah di barat . Luas wilayahnya mencapai 527.970
km2 .
Hampir seluruh penduduk Yaman termasuk dalam kelompok
etnik Arab.Selain itu juga terdapat sejumlah kecil orang India-Pakistan
,Somali,Amhara-Swahili,Yahudi,Persia,dan lain-lain.Pada saat ini penduduk Yaman
terbagi dalam kelompok *Syiah dan Suni*.
Islam masuk ke Yaman sejak 9 H/630 M .Pada masa sebelum
islam dan sesudahnya sampai pertengahan abad ke-20,wilayah Yaman merupakan satu
Negara.Sejak pertengahan abad ke-20,di negri ini berdiri dua Negara,yaitu Yaman
Selatan dan Yaman Utara.Kedua negri ini baru bersatu kembali pada 21 Mei 1990.
Yaman sudah terkenal sejak ribuan tahun sebelum
Masehi.Pada masa itu di wilayah ini telah berdiri kerajaan.Yaman mempunyai
peradaban yang bernilai sangat tinggi.Kota-kota di Yaman di bangun dan lahan
pertanian di buat teririgasi.Wilayah Arab Selatan ini berkembang dan makmur
karena letaknya yang strategis di sepanjang rute perdagangan antara Eropa, Asia, dan Afrika. Aden dahulu ibu kota Yaman selatan berperan penting sebagai
pelabuhan untuk perdagangan Timur-Barat dan menjadi incaran bangsa-bangsa
terkuat di dunia pada masa itu.
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan pertama di wilayah Yaman adalah Kerajaan Ma’in
.Pemerintahan kerajaan ini berlangsung slm lebih dari 10 abad dan berakhir pada
850 SM.Kerajaan Ma’in berpusat di Baraqisy.Selain itu juga terdapat
kerajaan Qitban di Hadramaut,yang berpusat di Tamna.
Kerajaan lainnya adalah Kerajaan Saba’ (955-115 SM),yang
aman dan sejahtera seperti di gambarkan Al-Qur’an dalam surat Saba’(34) ayat 15,
“Sesungguhnya bagi
kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan tuhan)di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan
di sebelah kiri (kepada mereka di katakan ),makanlah olehmu dari rezeki yang
(di anugrahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.(Negerimu) adalah
negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah yang maha pengampun.”
Negeri Saba’ terkenal dengan Bendungan Ma’arib yang kemudian
hancur dan mengakibatkan banjir besar.Kerajaan ini kemudian menguasai Kerajaan
Ma’in dan Qitban (Hadramaut).
Pada 115 SM hingga abad ke-3,Yaman di kuasai Kerajaan
Himyar 1 yang berpusat di Dofar,Oman.Kerajaan Himyar I di gantikan Kerajaan
Himyar II yang berpusat di Dofar.Kerajaan ini menganut agama Yahudi dan
kemudian Kristen pada masa Raja Constantinus II (361-337).Pada masa selanjutnya
Yaman di kuasai tentara Habsyi.Namun rakyat Oman dapat mengusir mereka atas bantuan Persia.Persia menguasai
Yaman hingga datangnya Islam.
Islam masuk ke Yaman pada masa nabi SAW,yaitu ketika Nabi
SAW mengirimkan surat dakwah kepada para raja dan pemimpin suku di Semenanjung
Arabia dan sekitarnya (9 H/630 M).Surat ke Yaman di bawa sahabat Nabi SAW,Ayyas bin Abi Rabiah al-Makhzumi.Surat ini di tujukan kepada al-Haris,Masruh,dan Nu’aim bin Abdul Kulal di
Himyar.Surat dakwah ini mereka terima dengan baik.Mereka dan keluarga sukunya
masuk Islam.Kemudian Nabi SAW mengutus pula para sahabatnya membawa surat
kepada Bazan,penguasa Yaman yang di angkat Kerajaan Persia untuk memerintah
Yaman dan mengontrol kerajaan-kerajaan kabilah.Setelah menerima surat Nabi SAW
,Bazan membenarkan kerasulan dan kenabian Muhammad SAW.Ia kemudian masuk Islam
(10 H/630 M).
Untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Yaman,Nabi SAW
mengutus *Abu Hudaibah bin Jarrah dan
*Ali bin Abi Thalib sebagai hakim di Sanaa.Mereka kemudian di gantikan oleh
*Mu’az bin Jabal,sehingga Islam makin meluas di Yaman.
Setelah Nabi SAW wafat dan pada masa khalifah *Abu Bakar
as-Siddiq ,di Yaman muncul kaum pemberontak.Mereka murtad dan enggan membayar
zakat..Kaum pemberontak ini kemudian di tumpas tentara Islam di bawah pimpinan
Ikrimah bin Abu Jahal setelah mereka berhasil menumpas golongan yang sama di
Oman.Dua tahun setelah Rasuluallah SAW wafat,tentara Islam membebaskan seluruh
wilayah Yaman dari penguasa bangsa Persia.
Pada masa Khalifah Abu Bakar ,seluruh Yaman di persatukan
di bawah dua wali(gubernur).Abduallah bin Abi Rabiah menjadi gubernur di
al-Janad dan Yu’la bin Munyah at-Tamimi di Sanaa (termasuk Hadramaut).Pada masa
khalifah *Umar bin Khattab,kedua wali ini tetap menjabat.Namun Yu’la kemudian
diganti Mugiroh bin Syu’bah.Pada masa khalifah *Utsman bin Affan,kedua wali ini
tetap menjabat.Pada masa khalifah Ali,seluruh Yaman di perintah satu wali,yakni
Ubaiduallah bin Abbas.
Pada masa Dinasti Umayah dan Abbasiyah,Yaman di perintah
seorang Gubernur .Namun sejak masa pemerintahan khalifah al-Ma’mun (813-833),di
Yaman timbuldinasti kecil di empat kota sebagai pusat pemerintahan dari
berbagai kabilah ,yaitu di Zabid dan Sanaa (Yaman Utara)serta Sa’dah dan Aden
(Yaman selatan).Sebagian dari kerajaan itu menamakan diri al Imarah (keemiran),as-Salatiin(kesultanan),dan
al-Imamah (kepemimpinan).
Sejak 1517-1918 Yaman menjadi bagian wilayah kekuasaan
pemerintahan Usmani Turki (kerajaan Usmani),terutama daerah pantai dan
pelabuhan Aden.Daerah pedalaman di kuasai Negara keemiran.Sejak 1882-1914
daerah pedalaman di kuasai inggris (protektorat Arabia Selatan).Pada 1839
pelabuhan Aden jatuh ke tanagan Inggris setelah penduduk kota Aden
menghancurkan kapal Inggris.Pelabuhan ini penting bagi Inggris sebagai temapat
singgah kapalnya yang hendak berlayar ke India melalui terusan Suez dan laut
Merah.
Perjanjian Lausanne 1923 membebaskan Yaman dari
penguasaan Turki.Pada 1937,Aden menjadi bagian British India,yang ketika itu
telah menjadi koloni Inggris.Pada 1959,enam keemiran dalam protektorat
membrntuk federasi Arabia Selatan (1962).Antara 1963-1966,Aden dengan di bantu
federasi berperang melawan Inggris untuk memperoleh kemerdekaan di bawah
koordinasi Front pembebasan Nasional,organisasi perkumpulan kaum nasionalis
Arab di Aden.Perang ini mendapat dukungan Mesir.Pada 30 November 1967,pasukan
Inggris menarik diri dan Front Pembebasan Nasional dan membentuk pemerintahan serta memproklamasikan federasi itu
menjadi Negara merdeka .
Adapun Yaman Utara
(Sanaa) telah merdeka pada 1918 dari penguasaan Turki .Namun pada 1926
Perjanjian Mekah menempatkan Negara itu di bawah proteksi Arab Sudi dan Inggris
menetapkan perbatasan Yaman Selatan dan Yaman Utara.Pada 1958-1961 Yaman
(Sanaa) bergabung dengan ,Mesir dan Suriah dalam Republik Persatuan Arab.Pada
1962,setelah kematian Imam Ahmad ,kaum republik pro-Nasser (pemimpin Mesir)
melancarkan perang sipil menentang para pendukung Dinasti Rasyid yang di dukung
Arab Saudi.Mereka berhasil membentuk Negara republik pada 27 September 1962 dan
menetapkan tanggal ini sebagai hari kemerdekaan Negara itu. Konstitusi 1970
menetapkansuatu cabinet yang diketuaiperdanamenteridandewan republic yang
dipilihdewan legislative. Pada 1974, para menteri militeri mencabut
konstitusi dan membubarkan parlemen. Sejak ituYaman (Sanaa) diperintah dewan
militer. Pada 1970-an pernah ada usaha kedua Negara untuk bersatu menjadi satu
Negara.
Penyatuan ini baru berhasil 1990. Pada 1979 terjadi
perang terbuka antar kedua Negara. Dengan dukungan liga Arab pada tahun itu
juga berhasil ditandanganai sebuah persetujuan mengenai penyatuan kedua Yaman.
Penyatuan kedua Yaman secara resmi
disahkan pada 21 Mei 1990, dan tanggal ini
kemudian ditetapkan sebagai hari kemerdekaan Republik Yaman. Untuk
menetapkan kehidupan berb Situasi di Yaman belakangan ini kian memanas
lantaran krisis politik yang melanda negeri itu sejak 2011. Negara republik
yang terletak di selatan Jazirah Arab itu kini terlibat perang saudara,
menyusul kudeta politik yang dilakukan kelompok pemberontak Houthi terhadap
pemerintahan yang sah dalam beberapa bulan terakhir.
Perebutan kekuasaan yang disertai pertumpahan darah
tersebut layak membuat kita prihatin, mengingat Yaman sendiri memiliki sejumlah
catatan penting dalam sejarah peradaban Islam di masa lalu. Negeri itu pernah
menjadi wilayah peredaran dakwah Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Yaman juga pernah
memainkan peranan krusial dalam penyebaran Islam di dunia, tak terkecuali
Indonesia.
Islamisasi YamanAwal masuknya Islam ke Yaman bermula pada
630. Kala itu, Nabi Muhammad SAW mengutus saudara sepupu yang juga menantunya,
Ali bin Abi Thalib RA, ke Sana'a dan sekitarnya untuk menyampaikan syiar Islam.
Pada waktu itu, Yaman merupakan wilayah yang paling maju di Semenanjung Arabia.
Bani Hamdan tercatat sebagai kabilah Yaman pertama yang menerima Islam. Di
samping itu, Rasulullah SAW juga pernah mengutus Mu'adz bin Jabal RA ke
al-Janad—yang hari ini dikenal sebagai daerah Taiz—untuk menyampaikan surat
dakwah kepada para pemimpin suku di sana.
Selama periode risalah Nabi SAW, negeri Yaman tidak
mempunyai kekuasaan yang terpusat, melainkan diperintah oleh sejumlah suku yang
memegang kendali otonomi di daerah mereka masing-masing.Beberapa suku terkemuka
di Yaman, termasuk Bani Himyar, mengirim delegasi ke Madinah antara 630-631
untuk menyatakan kesediaan mereka menerima Islam.
Kendatipun demikian, sejumlah orang Yaman sudah ada yang
lebih dulu menjadi Muslim sebelum kedatangan delegasi tersebut. Beberapa di
antaranya adalah Ammar bin Yasir RA, al-Ala'a al-Hadrami RA, Miqdad bin Aswad
RA, Abu Musa al-Asy'ari RA, dan Syurahbil bin Hasanah RA. Para delegasi Yaman
itu lantas meminta Rasulullah SAW supaya mengirimkan sejumlah guru untuk
mengajarkan Islam kepada masyarakat Arabia Selatan.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, Nabi SAW menugaskan
sekelompok sahabat yang berkompeten, dan menunjuk Mu'adz bin Jabal sebagai amir
(pemimpin) mereka.Dalam sebuah riwayat dikisahkan, sebelum Mu’adz berangkat ke
Yaman, Rasulullah bersabda “Wahai Mu’adz, mungkin engkau tidak akan menjumpaiku
lagi setelah ini.
Mungkin ketika engkau kembali (ke Madinah), engkau hanya
akan mendapati masjid dan makamku saja, ”Mendengar penuturan Nabi
tersebut, Muadz pun menangis. Para sahabat yang ikut diutus ke Yaman bersamanya
juga menangis. “Perasaan sedih mengharu biru di hati Mu’adz saat harus berpisah
dari kekasihnya, Nabi Muhammad SAW,” tulis Abdul Wahid Hamid dalam bukunya, Companions
of The Prophet, Voume 1.
Firasat Nabi ternyata benar. Rasulullah SAW wafat sebelum
Mu’adz kembali dari Yaman. Untuk kesekian kalinya, air mata Mu’adz kembali
tumpah ketika sampai di Madinah dan mendapati bahwa Nabi sudah meninggalkan
dunia yang fana ini.
Bangsa dan bernegara, pada 27 April 1993 berlangsung
pemilu pertama sejak penyatuan pertama Yaman dan terbentuklah pemerintahan
koalisi. Pemilihan presiden secara langsung dilakukan pertama kali pada 23
September 1999 dan Ali Abdullah Salih (presiden sejak 1990) terpilih menjadi
presiden. Jabatan itu dipegangnya hingga sekarang. Saat ini kedudukan perdana
menterioleh Abdul Qadirba Jamal (sejak 2001).
Orang Arab Yaman telah berjasa besar untuk mempertahankan
keutuhan Islam diwilayah itu. Mereka juga dikenal sebagai penyebar Islam
keberbagai negeri. Baik sebagai ulama maupun sebagai pedagang, mereka banyak
terdapat antara lain di Negara- Negara Afrika, India, Pakistan, Malaysia. Dan
Indonesia.
Yaman memiliki sejarah peradaban yang panjang. Ribuan
tahun lalu di wilayah ini berdiri kerajaan Saba yang teramat masyhur (1300 SM).
Kisahnya diabadikan dalam Al-Quran dalam Surat Saba’, dimana di dalamnya
dikisahkan Nabi Sulaiman a.s. yang berdakwah pada Ratu Bilqis sang penguasa
Kerajaan Saba’ zaman itu.
Secara sederhana, demografi Jazirah Arab dahulu
dibagi menjadi dua bagian; bagian Utara dan bagian Selatan. Arab bagian Selatan
lebih maju karena interaksi mereka dengan dunia internasional melalui
pelabuhan. Sementara orang-orang Arab Utara terbiasa dengan budaya padang
pasir, lebih tertinggal secara peradaban karena kurangnya kontak dengan dunia
luar. Maka wajar jika jika sebelum era modern, wilayah Yaman berperadaban lebih
tinggi dari wilayah utara (Saudi). Hingga kini di wilayah Yaman masih terdapat
situs-situs sejarah sisa kejayaan negeri; kerajaan Saba, bendungan Ma’rib, dst.
Nama Hadramaut yang berada di wilayah Selatan Yaman amat
masyhur bagi umat Islam Nusantara. Dari wilayah ini dakwah Islam tersebar
hingga Indonesia. Orang-orang keturunan Arab di Indonesia pun sebagian besarnya
berasal dari Yaman, khususnya mereka para habaib.
Yaman terletak di sudut barat daya semenanjung Arab yang
berbatasan dengan Saudi Arabia dan Oman. Laut Merah di bagian barat dan teluk
Aden di selatan memisahkan Yaman dengan Tanduk Afrika. Bab el Mandeb, selat
dengan lebar 18 mil yang menghubungkan dua lautan ini, merupakan jalur
pelayaran minyak tersibuk di dunia.
Yaman yang berada di sepanajang jalur laut Eropa dan Asia
memiliki peran penting dalam jalur perekonomian dunia. Komoditas minyak yang
akan menuju kawasan Mediterania melalui Terusan Suez akan menjadikan wilayah
Yaman sebagai jalur pelayaran. Stasiun TV Aljazeera pada 28 Maret 2015
melaporkan, Saat ini, terdapat empat kekuatan asing yang ada di perairan
Bab el Mandab Yaman adalah : AS, Perancis, dan Israel
sama-sama berkoordinasi dengan negara Djibouti dan Ethiopia. Sedang terkhir
Syiah al-Hautsi baru membuka kantor baru-baru ini daerah pantai timur untuk
mengawasi Bab el mandab.
Sebelum Reunifikasi tahun 1990, Yaman terbagi menjadi du
abagian; Yaman Utara dan Yaman Selatan. Pada 1918 Yaman Utara lepas dari Turki
Utsmani dan berdiri Kerajaan Yaman. Kerajaan Yaman dalam perjalanannya dikudeta
militer pada tahun 1962, sekaligus mengakhiri era Kerajaan Yaman & lahir
Republik Arab Yaman. Sedangkan, Yaman Selatan merdeka dari jajahan
Inggris pada tahun 1967, dan mendirikan negara Republik Demokratik Rakyat Yaman.
Negara Yaman selatan adalah negara Arab yang terpangaruh paham
Sosialis. Seiring jatuhnya Soviet, Yaman Selatan akhirnya sepakat
untuk reunifikasi secara damai dengan Yaman Utara pada 1990. Adalah Ali
Abdullah Saleh yang menjadi ketua dewan Presiden Yaman, dan selanjutnya
ia menjadi Presiden Yaman
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Serangan Saudi dan koalisi atas Yaman melengkapi
sejarah panjang konflik di Timur Tengah. Kini, seluruh wilayah
Timur-Tengah membara. Irak dan Suriah yang dahulu sempat menjadi Pusat
Peradaban Islam kini seolah telah mundur 100 tahun ke belakang. Entah kapan dan
bagaimana mereka akan bangkit kembali menata peradaban yang telah hancur lebur.
Sementara di Indonesia pendukung Saudi dan agen
Iran saling perang opini dan pemikiran. Kelompok-kelompok pendukung
Saudi di Indonesia senantiasa akan berkampanye anti Syiah, sedang
kelompok-kelompok Syiah lokal dibiayai Iran akan memojokkan kelompok Salafi
sebagai anti demokrasi dan takfiri.
Yang jelas, kita berharap bahwa operasi Badai Penghancur
(Decisive Storm) yang segera akan diikuti campur tangan Iran cs, tidak
akan menjadi badai yang benar-benar akan menghancurkan Yaman menjadi Suriah
kedua