A.
Pendahuluan
Secara
popular dapat dikatakan bahwa mengambil keputusan atau membuat keputusan
berarti memilih satu diantara banyak alternatif. Setiap orang tidak harus
pimpinan dapat membuat keputusan akan tetapi dampak keputusan yang ditimbulkan
berbeda-beda, ada yang sempit dan ada yang luas ruang lingkupnya yang terkena
dampak atau pengaruh tersebut. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu
ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor, atau di dalam
organisasi/perusahaan. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk
memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving). Keputusan yang dibuat
pasti ada tujuan yang akan dicapai terutama dalam kesuksesan
organisasi/perusahaan pada masa yang akan datang.
Dalam
dunia bisnis modern, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus
dibuat. Hal ini terkait dengan dengan cepatnya fluktuasi informasi yang ada
terutama dalam informasi pasar global. Kecepatan, keakuratan dan ketepatan
dalam membuat keputusan sangat mempengaruhi kopetensi organisasi/perusahaan
dalam menciptakan daya saing yang unggul.
Inti dari pengambilan
keputusan ialah terletak dalam organisasi /perusahaan berbagai alternatif
tindakan sesuai dan dalam pemilihan alternatif yang tepat setelah evaluasi
(penilian) mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki
pengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang efektif merupakan tolok ukur
keberhasilan organisasi/perusahaan dimasa depan.
B.
Kategori
Keputusan
1. Keputusan
dalam Keadaan ada Kepastian (certainty)
Apabila semua
informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan
dikatakan dalam keadaan atau situasi ada kepastian. Dengan perkataan lain dalam
keadaan ada kepastian kita dapat meramalkan secara tepat atau eksak hasil dari
setiap tindakan (action).
Misalnya dalam
persoalan linear programming, kita dapat mengetahui berapa
jumlah keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh
setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi
masing-masing jenis produk. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali
keputusan yang kita ambil dalam keadaan ada kepastian. Kita tahu dengan pasti
arah untuk berangkat ke kantor, restoran favorit, atau obat yang mujarab.
Hal-hal semacam itu sudah rutin kita laksanakan sehingga tidak perlu pemikiran
yang mendalam. Permasalahan akan berbeda ketika pemerintah harus mengatur
ekspor non-migas dari sektor pertanian agar jumlah penerimaan devisa hasil
ekspor maksimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Misal, luas
lahan yang tersedia, jumlah petani, jumlah benih dan modal yang tersedia, dan
jumlah permintaan.
Berbagai
teknik Operation Research (OR) yang tergolong ada kepastian
antara lain linear programming (LP), persoalan transportasi,
persoalan penugasan, net working planning. Pemecahan mengenai pemngambilan
keputusan dalam keadaan / situasi adanya kepastian bersifat deterministik.
Pemecahan : Deterministic
Teknik :
a) Linear Programming
b) Model Transportasi
c) Model
penugasan
d) Model Inventory
e) Model
Antrian
f) Model Network
2. Keputusan
dalam Keadaan ada resiko (risk)
Resiko terjadi kalau
hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui dengan pasti akan tetapi
diketahui nilai kemungkinan (probabilitasnya). Misalnya, anda ingin memutuskan
membeli barang. Setiap barang dibungkus dengan rapi sehingga anda tidak dapat
membedakan barang yang dalam keadaan bagus maupun cacat. Seandainya penjual
tersebut jujur dan anda diberitahu bahwa barang tersebut berjumlah 100 buah dan
barang yang dalam keadaan rusak berjumlah 99 buah. Kemudian anda harus
memutuskan apakan membeli barang tersebut atau tidak. Bila anda termasuk orang
yang normal, mungkin anda tidak akan membeli barang tersebut, sebab resikonya
terlalu besar. Kemungkinan memperoleh barang rusak sebesar 99%. Namun jika sebaliknya,
jumlah barang yang rusak hanya ada 1 buah. Kemungkinannya adalah anda akan
membeli barang tersebut, sebab kemungkinan untuk mendapatkan barang rusak hanya
1%.
Pemecahan : Probabilistic
Teknik :
a) Model Keputusan Probabilistic
b) Model
Inventory Probabilistic
c) Model
antrian Probabilistic
3. Keputusan
dalam Keadaan Ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian akan
kita hadapi sebagai pengambil keputusan kalau hasil kuputusan sama sekali tidak
tahu karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. Adalah suatu keadaan
dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi
sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi
sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan. Dengan informasi tersebut maka dapat
dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai
probabilitasnya. Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan
informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif.
Permasalahan ini sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian, melainkan berada
dalam kepastian karena resiko yang akan diterima telah diketahui. Walaupun
nilai probabilitas yang anda peroleh cukup kasar (roughly estimate).
Pohon keputusan (decision tree) bisa dipergunakan untuk
memecahkan persoalan dalam ketidakpastian.
Pemecahan :
tambahan informasi dan menggunkan “subjective probability”
yaitu nilai probabilitas yang anda ciptakan sendiri.
Teknik : Analisis keputusan dalam keadaan
ketidakpastian.
4. Keputusan
dalam Keadaan ada Konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi
kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada
konflik) dalam situasi konpetitif. Pengambil keputusan bisa juga berarti pemain
(player) dalam suatu permainan (game).
Terkadang dalam
pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak permasalahan-permasalahan
yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan
yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik
dapat terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling
bertentangan (ada konflik) dalam situasi yang kompetitif. Pengambil keputusan
bisa juga berarti pemain(player) dalam suatu permainan (game).
Sebagai contoh, pengambil keputusan (sebut A) memperoleh keuntungan dari suatu
tindakan yang dia lakukan (course of action). Hal ini disebabkan
karena pengambil keputusan yang lain (sebut B) juga mengambil tindakan
tertentu. Dalam analisis keputusan (decision analisys), pengambil
keputusan atau pemain tidak hanya tertarik pada apa yang secara individual
dilakukan, tetapi juga apa yang dilakukan oleh keduanya (yaitu A dan B). Oleh
karena itu keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh masing-masing akan saling
mempengaruhi baik secara positif (menguntungkan) atau negatif (merugikan).
Dalam praktiknya banyak sekali situasi semacam itu, misalnya perusahaan
terlibat dalam strategi pasar yang kompetitif, pengembangan produk baru, dan
memikat eksekutif yang berpengalaman.
Walaupun kelihatannya
sederhana, keputusan dalam situasi ada konflik sering kali dalam praktiknya
menjadi sangat kompleks (ruwet). Misalnya, kita dihadapkan pada keadaan yang
tidak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi
hasil keputusan. Faktor-faktor yang dipertimbangkanmenjadi lebih banyak.
Keputusan dalam situasi ada konflik bisa dipecahkan dengan teori
permainan (game theory).
Pemecahan : Tergantung tindakan lawan
Teknik : Teori Permainan (game theory)
C. Faktor yang harus diperhatikan
dalam Pengambilan Keputusan:
1. Hal-hal
berwujud dan tidak berwujud.
2. Keputusan
harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Keputusan
jangan berorientasi kepentingan pribadi.
4. arang
ada pilihan yang memuaskan.
5. Pengambilan
Keputusan merupakan tindakan mental.
6. Pengambilan
Keputusan yang efektif memerlukan waktu cukup lama.
7. Perlu
Pengambilan Keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
8. Keputusan
hendaknya dilembagakan agar dapat diketahui apakah keputusan tersebut benar
atau salah.
9. Keputusan
merupakan awal dari serangkaian kegiatan berikutnya.
D.
Langkah-Langkah
dalam Pengambilan Keputusan :
1. Rumuskan/identifikasi
persoalan keputusan
2. Kumpulkan
informasi yang relevan
3. Cari
alternatif tindakan
4. Analisis
alternatif yang fleksibel
5. Memilih
alternatif terbaik
6. Laksanakan
keputusan dan evaluasi hasilnya
E. Langkah menangani masalah :
1. Mengusahakan
keterangan dan penjelasan tentang masalah itu.
2. Identifikasi
sasaran atau tujuan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Mengatur
tingkat keberhasilannya.
4. Menentukan
kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
5. Memperhatikan
faktor lingkungan.
6. Meneliti
alternatif pemecahan masalah sehingga diketahui masing-masing kenggulan dan
kekurangannya.
7. Merumuskan
model mana yang dimungkinkan untuk pemecahan masalah.
8. Mengumpulkan
data untuk pengukuran dan memilih alternatif mana yang dianggap paling tepat.
9. Mengadakan
perbandingan antara model yang satu dan model yang lain.
10. Menguji
hasil analisis untuk lebih meyakinkannya.
11. Mempertimbangkan
apapakh terdapat segi2 ketidakefisienan yang terjadi.
12. Mengadakan
ringkasan, bila perlu menyertakan juga saran2nya.