BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Cerita rakyat ialah salah satu dari kebudayaan lokal
yang mulai dilupakan keberadaannya oleh sebagian masyarakat Indonesia (terutama
anak-anak).Kalangan muda sekarang ini kurang begitu meminati Cerita
Rakyat,karena dianggab tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman pada era
globalisasi yang serba mutakhir dan modern.”Kalau di zaman dahulu Cerita Rakyat
pernah mengalami masa kejayaan”.dan sangat mempengaruhi pola piker
masyarakat.Namun kenyataannya sekarang cerita rakyat itu sudah mulai
ditinggalkan atau telah kehilangan pemor ditengah-tengah masyarakat.
Hal yang lebih ironis lagi ialah Cerita Rakyat yang
berasal dari kebudayaan asing sekarang lbih banyak mengundang ketertarikan
masyarakat Indonesia,sebutlah “Ramayana”,yang
merupakan resapan dari kebudayaan India (Cerita ini pun hanya mampu meraup
penggemar dari kalangan usia dewasa dan lanjut usia,sedangkan penggemr yang
berasal dari usia muda pun tidak banyak).Anak-anak zaman sekarang ini cenderung
lebih memilih tokoh hero luar negeri,seperti Batman,Spiderman,Ultraman dan lain
sebagainya,ketimbang memilih tokoh-tokoh local seperti Panglima
Sudirman,Sipitung,Jaka Tarub,dan lain sebagainya.
1.2
Rumusan
Masalah
a)
Menjelaskan pengaruh
Cerita Rakyat terhadap generasi muda
b)
Menjelaskan makna yang
terkandung dalam judul cerita rakyat dari Sumatera Utara
1.3
Tujuan Penulisan
a) Memahami
pengaruh Cerita Rakyat terhadap generasi muda
b)
Memahami makna yang
erkandung dalam judul Cerita Rakyat dari Sumatera Utara
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pendapat Para Ahli
Didalam makalah ini, saya mencoba membahas
tentang Cerita Rakyat Yang bersal dari Sumatera Utara.”Asal Mula Danau
Toba”.Cerita Rakyat ini mungkin sudah tak asing lagi dimasyarakat Sumatera
Utara,cerita yang diangkat dari kehidupan pemuda yang sangat miskin dan hidup
sebatang kara,dan diberi anugrah dari Yang Maha Kuasa,tapi karena emosi sesaat
sipemuda itupun akhirnya ia kehilangan segala yang ia milik.
Menurut (Welleck dan Werren, 1990:5)bahwa bahasa
sastra dalam cerita rakyat atau sastra apapun bersifat berusaha
mempengaruhi,membujuk,dan pada akhirnya mengubah sikap pembacanya.
Hal ini yang saya harapkan kepada pembaca,yang
nantinya dapat mengambil pelajaran didalam makalah cerita rakyat yang saya buat
dan bermanfaat bagi yang membacanya.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Cerita Rakyat
Cerita rakyat ini berasal dari
Sumatera Utara,yang nama dari cerita itupun menjadi ikon pariwisata di Sumatera
utara,yang bukan hanya terkenal di Indonesia,tetapi juga sudah merambah
kekancah internasional.Ini dibuktikan dengan banyaknya turis-turis asing
yagsinggah ketempat yang ada dalam cerita ini.inilah Cerita Rakyat yang berasal
dari Sumatera Utara itu.
3.2 “Asal Mula Danau Toba”
Dahulu kala danau toba adalah sebuah padang yang
sangat gersang dan tandus.Tidak ada satu tumbuhan pun yang bertahan hidup,didaerah
itu tinggallah seorang pemuda yatim piatu yang sangat miskin,ia hidup sebatang
kara digubuknya yang kecil.demi menghidupi dirinya ia harus berjalan jauh untuk
memancing disungai.
Suatu
ketika,ia berhasil mengail seekor ikan keemasan yang sangat besar.air liur
pemuda tersebut menetes saat melihat ikan gemuk tersebut.nanti malam pasti ia
bisa makan kenyng,pikirnya.namun,alangkah terkejutnya sang pemuda saat ikan
tersebut malah meneteskan air mata dan menangis memohon agar tidak
membunuhnya.Ikan itu terus menangis hingga pemuda itu tidak tega dan melepaskan
kembali kesungai.Pemuda itu pun kembali kerumah dengan tangan hampa.
Esok paginya,ketika pemuda itu
terbangun,ia terkejut melihat seorang gadis cantik yang sedang menata makanan
dirumahnya.Gadis itu tersenyum ketika menyadari kehadiran sang pemuda.Ia
memperkenalkan dirinya sebagai ikan yang ia tangkap kemarin.Ternyata gadis itu
adalah putri dari Dewa Sungai.sebagai balasan atas kebaikan pemuda tersebut,ia
akan membuatkan makanan enak untuk pemuda itu setiap hari.Tentu saja pemuda itu
sangat senang.Kini,ia bisa makan enak setiap hari.
Suatu ketika pemuda tersebut
memutuskan untuk melamar gadis ikan.Tidak disangka,gadis ikan menerima
lamarannya.namun dengan syarat,jika kelak mereka memiliki seorang anak,anak itu
tidak boleh tahu kalau ibunya adalah seekor ikan.Pemuda itu pun menyanggupi dan
mereka menikah.Walau hidup sederhana,mereka sangat bahagia.Kebahagian mereka
pun bertambah setelah kelahiran putra mereka.Anak laki-laki ini sangat mirip
dengan ayahnya.Namun,ia sangat suka makan dan selalu merasa lapar.Sejak ia
lahir,tidak pernah ada makanan yang tersisa dirumah.
Suatu hari ketika ayahnya sedang memancing,sang
ibu menyuruh anak tersebut untuk mengantarkan bekal kepada ayahnya.Ditengah perjalanan
sang anak malah memakan bekal ayahnya tersebut hingga tak tersisa.Melihat
kejadian tersebut sang ayah sangat marah dan emosi.ia kemudian mencaci anaknya
dengan sebutan”Anak Ikan”.Anak itupun sedih.Ia segera berlari pulang dan
mengadu kepada ibunya.Saat sang ibu mendengar cerita anaknya,ia tahu bahwa
waktunya didunia sudah tidak lama lagi.Perlahan-lahan sisik keemasan mulai
menutupi tubuhnya,begitu pula yang terjadi dengan anaknya.Mereka berdua kembali
menjadi ikan.
Saat sang ayah kembali,ia terkejut
melihat perubahan istri dan anaknya.ia langsung memohon ampun dam meminta
mereka kembali menjelma seperti semula.Sepasang suami istri ini pun berpelukan
untuk yang terakhir kalinya,tetesan air mata sang suami berubah menjadi mata air yang sangat deras.Tidak lama tanah
tempat mereka tinggal telah berubah menjadi sebuah danau yang berwarna
kebiruan.Istri dan anaknya pun telah menjelma menjadi ikan,hilang secara gaib
didanau yang dikenal dengan nama Danau Toba.Sementara itu sang ayah yang terus
menangisi keluarganya menjelma menjadi sebuah pulau ditengah danau yang kita
kenal juga dengan nama Pulau Samosir.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari cerita diatas dapatlah kita tarik kesimpulan
bahwa kita sebagai manusia,memang mempunyai emosi dalam diri kita
masing-masing.Tetapi kadar dan tingkat emosi kita itu tergantung dari pola pikir
kita masing-masing.Dalam keadaan emosilah seseorang bisa mengeluarkan kata-kata
yang tidak baik kepada orang lain,karena pada saat itu kita tidak mampu
mengontrol kata-kata yang keluar dari mulut kita sendiri.yang pada akhirnya
dari kata-kata kita itu akan timbul penyesalan dibelakang harinya.
Selain itu juga kita dapat menarik kesimpulan
bahwa,sebagai manusia hendaknya kita senantiasa menepati janji kita kepada
orang,karena bisa jadi janji yang kita ucapkan itu dapat berpengaruh besar
terhadap orang lain.selain itu juga kita sebagai manusia haruslah selalu
menjaga amanat yang diberikan orang lain kepada kita ,karena bisa saja dari
kelalaian kita menyampaikan amanat yang sudah dipercayakan kepada kita,orang
lain bisa merugi karenanya.
Inilah yang jarang ditemukan dizaman sekarang
ini,dizaman sekarang ini banyak generasi muda yang seenaknya mengingkari janji
dan tidak menyampaikan amanat yang sudah dipercayakan kepadanya.